IPS DIGITAL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  ( Untuk mendapatkan video pembelajaran, Silahkan sentuh/klik tulisan yang berwarna biru)   Interaksi Antarnegara Asia dan Lainnya Benua-Benua Dunia Kondisi Alam Negara di Dunia Dinamika Penduduk Dunia Pengaruh Interaksi Antarruang   Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi Perubahan Sosial Budaya Globalisasi   Pengaruh Ketergantungan Antarruang Perdagangan Internasional Ekonomi Kreatif Memanfaatkan Persaingan Pusat Keunggulan Ekonomi Pasar Bebas   Masa Kemerdekaan Hingga Reformasi Masa Kemerdekaan Masa Demokrasi Parlementer Masa Demokrasi Terpimpin Masa Orde Baru Masa Reformasi

Silahkan klik/tekan pada salah satu tulisan berwarna biru untuk mendapatkan video pembelajaran.. Manusia, Tempat, dan Lingkungan  Interaksi Antarruang     Pengetahuan Peta Letak Indonesia Potensi Sumber Daya Alam Potensi Kemaritiman Dinamika Kependudukan Indonesia Keadaan Fisik Wilayah Flora dan Fauna Dampak Interaksi Antar ruang   Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial Interaksi Sosial Lembaga Sosial   Aktivitas dalam Memenuhi Kebutuhan Kebutuhan Motif Ekonomi Prinsip Ekonomi Kegiatan Ekonomi Permintaan dan Penawaran Hukum Perintaan dan Penawaran  Pasar Harga IPTEK Kewirausahaan   Masa Praaksara, Hindu-Budha, dan Islam Masa Praaksara di Indonesia Masa Hindu-Budha di Indonesia Masa Islam di Indonesia 

  ( Untuk mendapatkan video pembelajaran , Silahkan sentuh/klik tulisan yang berwarna biru) Interaksi Keruangan di Negara-Negara ASEAN Sejarah Organisasi ASEAN Anggota-Anggota ASEAN Kerja Sama Negara ASEAN Bentuk Kerjasama ASEAN Pengaruh Kerjasama ASEAN Upaya Meningkatkan Kerjasama ASEAN Pengaruh Interaksi Antarnegara ASEAN   Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Mobilitas Sosial Pluralitas Masyarakat Indonesia Konflik Sosial Integritas Sosial   Keunggulan dan Keterbatasan Antar ruang Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang Perdagangan Antardaerah dan Internasional Ekonomi Maritim dan Agrikultur Indonesia Redistribusi Pendapatan Nasional   Indonesia Pada Masa Penjajahan Kedatangan Bangsa Barat Kondisi Masyarakat Masa Penjajahan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan

  Kapan Islam masuk ke Indonesia?  Pendapat Pertama Pendapat pertama menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi'i yang sama dengan mazhab yang dianut di Mekkah. Senada dengan pendapat Hamka, teori yang menyatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan oleh Anthony H. Johs. Menurutnya proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara) yang datang ke kepulauan Indonesia. Bukti lain tentang masuknya Islam pada abad ke-7 Masehi adalah catatan dari Dinasti Tang yang berjudul Hsin-tangsu (Sejarah Dinasti Tang) menyebutkan bahwa pada 674 Masehi telah ada permukiman pedagang Arab di Polu-shih (Barus, Pantai Barat Sumatera).  Pendapat Kedua Pendapat kedua dikemukakan

  Siapa yang membawanya masuk ke Indonesia  Teori Waisya Teori Waisya dikemukakan oleh NJ. Krom. Ia menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dibawah oleh pedagang India. Para pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Menurut NJ. Krom, mulai dari sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.  Teori Ksatria Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu: 1. C.C. Berg Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Para ksatrian India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit ba